Jangan Asal Pasang Harga! Pahami Dulu Apa Itu Cost Plus Pricing

18 November 2025
jangan-asal-pasang-harga-pahami-dulu-apa-itu-cost-plus-pricing
Menentukan harga jual ibarat menyeimbangkan dua sisi timbangan: di satu sisi kamu ingin produk laku, di sisi lain juga ingin profit tetap aman. Harga terlalu murah, bisnis bisa rugi. Terlalu mahal, konsumen pergi. Di tengah kebingungan itu, banyak pelaku usaha akhirnya memilih menebak-nebak. Padahal, ada cara yang bisa jadi dasar pengambilan keputusan yang lebih logis dalam menentukan harga, yaitu cost plus pricing.

Metode ini membantu kamu melihat harga dari kacamata biaya yang sebenarnya. Bukan perasaan, bukan kira-kira, tapi perhitungan akurat. Dengan pendekatan ini, kamu tahu pasti: berapa yang harus dikeluarkan, berapa yang seharusnya didapat, dan bagaimana memastikan margin tidak hilang di tengah jalan.

Yang menarik, metode ini bukan hanya “rumus harga”, melainkan dasar sebelum kamu masuk ke cara menetapkan harga yang lebih kompleks. Ibarat garis awal, cost plus pricing memberi titik yang jelas untuk melangkah lebih jauh.

Cost Plus Pricing: Strategi Harga Paling Aman yang Banyak Pebisnis Abaikan

Secara sederhana, cost plus pricing adalah metode menghitung harga jual dengan menjumlahkan semua biaya produksi, lalu menambahkan margin keuntungan. Karena prosesnya transparan dan mudah diikuti, metode ini banyak dipakai oleh pelaku bisnis di berbagai sektor, mulai dari UMKM, manufaktur, hingga perusahaan besar. 

Pendekatan ini membuat pelaku usaha bisa melihat dengan jelas elemen berikut:
  • Berapa biaya bahan baku
  • Biaya produksi
  • Porsi overhead
  • Margin yang sebenarnya realistis.
Namun, perlu kamu pahami bahwa cost plus pricing bersifat internal. Artinya, metode ini belum mempertimbangkan faktor eksternal seperti kondisi pasar, pesaing, atau preferensi konsumen. Jadi, meski kuat sebagai landasan awal, cost plus pricing tetap perlu kamu kombinasikan dengan strategi lain untuk hasil yang benar-benar optimal.

Apa Untungnya Menerapkan Cost Plus Pricing? 

Jika mencari metode penetapan harga yang tidak hanya mudah diterapkan, tapi juga mampu menjaga kesehatan finansial bisnis, cost plus pricing adalah jawabannya. Kenapa? Ini beberapa alasannya: 

1. Sederhana dan Mudah Dipahami

Cost plus pricing banyak dipilih karena simpel. Tidak butuh data pasar yang rumit atau variabel yang sulit diprediksi. Kamu hanya perlu tahu struktur biaya dan menentukan margin keuntungan, itu saja.

Bagi bisnis yang baru berkembang, metode ini sangat membantu karena prosesnya bisa dijalankan bahkan tanpa tim khusus. Semua orang di dalam tim bisa memahami cara kerjanya, sehingga keputusan harga menjadi lebih konsisten dan minim konflik. 

Tapi, sederhana bukan berarti asal-asalan. Justru, metode ini memberi dasar yang kuat untuk membangun strategi harga yang lebih tepat. Dengan alur yang tidak bertele-tele, cost plus pricing memberi rasa aman bagi pemilik bisnis, terutama saat harus mengambil keputusan cepat di tengah perubahan biaya.

2. Profit Lebih Stabil dan Terprediksi

Saat ini, menjaga margin keuntungan jadi salah satu tantangan besar dalam bisnis. Tapi, dengan menerapkan cost plus pricing, margin tidak hilang hanya karena lupa menghitung biaya “ini dan itu”. Sebab, semuanya sudah masuk dalam rumus. 

Margin stabil tetap penting karena bisnis harus merencanakan pertumbuhan jangka panjang. Misalnya, menentukan target bulanan, estimasi membayar supplier, atau potensi ekspansi produk. 

Jika margin terpantau baik, arus kas juga bisa lebih mudah diprediksi. Pun, kamu tidak lagi harus cemas dengan “profit yang tiba-tiba menyusut”. Pendekatan ini sangat tepat untuk bisnis dengan jumlah produksi tinggi, karena setiap selisih kecil dampaknya bisa besar terhadap profit. 

3. Penyesuaian Harga Lebih Mudah saat Biaya Berubah

Pelaku bisnis pasti sudah tidak asing lagi dengan pasar yang selalu bergerak. Harga bahan baku bisa naik kapan saja, biaya tenaga kerja terus berubah, dan biaya operasional juga sangat fluktuatif. 

Ini keunggulan lain dari cost plus pricing, karena membuat proses adaptasi dengan pasar jadi lebih mudah. Cukup memperbarui total biaya produksi, harga juga bisa disesuaikan tanpa harus mengganti semua strategi. 

Proses tersebut membuat bisnis tetap mampu merespons setiap perubahan tanpa harus mengorbankan profit, terutama untuk bisnis manufaktur, kuliner, maupun ritel yang cukup sensitif dengan fluktuasi bahan baku. 

4. Mengurangi Risiko Rugi

Sebenarnya, cost plus pricing didesain untuk melindungi bisnis dari kerugian yang tidak perlu. Karena semua komponen biaya sudah masuk dalam perhitungan, harga jual selalu menutup kebutuhan produksi secara menyeluruh. 

Jadi, kamu tidak perlu cemas adanya biaya tersembunyi yang tidak tertutupi. Konsep dari metode ini simpel: setiap penjualan akan membawa nilai tambah, bukan justru menggerus profit. 

Bagi bisnis yang mengutamakan keamanan finansial, metode ini sangat ideal sebagai titik awal sebelum membuat strategi harga tambahan.

Cara Menghitung Cost Plus Pricing

Meski menjadi metode penetapan harga yang mudah diterapkan, menghitung cost plus pricing tetap ada langkah dan rumusnya. Ini yang harus jadi perhatian: 

1. Hitung Total Biaya Produksi

Pertama, hitung semua biaya yang terlibat dalam proses produksi. Tidak hanya bahan baku dan tenaga kerja, tetapi juga biaya yang sering terlupakan seperti listrik, sewa ruang produksi, transportasi, penyusutan mesin, hingga biaya administrasi.

Menghitung total biaya dengan detail membantu bisnis memahami “harga dasar” produk secara menyeluruh. Semakin akurat data biaya, semakin kuat dasar perhitungan harga yang akan kamu susun. Pencatatan biaya yang rinci juga membantu melihat apakah ada proses yang bisa dioptimalkan untuk mengurangi pengeluaran.

2. Tentukan Biaya per Unit Produk

Setelah total biaya produksi, langkah berikutnya adalah membaginya dengan jumlah unit yang diproduksi. Di tahap ini, kamu bisa mengetahui berapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu unit produk.

Perhitungan unit cost sangat penting karena menjadi basis utama harga jual. Banyak pelaku usaha salah menentukan harga karena tidak tahu biaya per unit secara tepat. Akibatnya, harga bisa terlampau rendah atau justru terlalu tinggi.

Dengan mengetahui biaya per unit, kamu bisa menyesuaikan target produksi agar lebih efisien. Semakin banyak unit diproduksi, semakin kecil biaya per unit (economies of scale).

3. Tetapkan Margin Keuntungan yang Ideal

Margin keuntungan tidak sebatas persentase, tapi juga strategi bisnis, risiko industri, dan nilai dari produk itu sendiri. Ada banyak hal yang menjadi pertimbangannya: apakah kamu menawarkan produk premium? Apakah proses produksinya berisiko tinggi? Bagaimana risiko kompetisinya dengan pesaing? 

Margin yang realistis akan menghasilkan harga jual produk yang kompetitif dan tetap menguntungkan. Sebaliknya, menetapkan margin secara asal bisa membuat produk sulit diterima pasar atau justru membuat bisnis merugi secara tidak langsung.

Bagaimana cara menyesuaikannya? Gampang, bisa dari strategi penjualan, target profit yang ingin dicapai setiap bulan, atau rencana ekspansi bisnis.

4. Hitung Harga Jual Akhir

Sekarang, semua elemen sudah kamu dapatkan angkanya. Saatnya menghitung harga jual akhir dari produk yang kamu tawarkan. Rumusnya begini: 
 
Harga Jual = Biaya Produksi (Biaya Produksi × Margin)

Seperti dijelaskan tadi, harga jual yang kamu dapat sudah menutup biaya produksi, dan tentu sudah termasuk untung yang akan kamu dapatkan. Setiap kali ada perubahan biaya, tidak perlu cemas, cukup ulangi saja perhitungannya. 

Contoh Perhitungan Cost Plus Pricing

Supaya lebih mudah memahami metode perhitungan ini, coba kamu perhatikan contoh berikut: 

Misalnya, bisnis konveksi memproduksi sebanyak 250 kaos polos dengan elemen biaya seperti berikut: 

Total biaya produksi:
  • Bahan baku: Rp25.000.000
  • Tenaga kerja: Rp5.000.000
  • Overhead: Rp4.000.000
  • Total: Rp34.000.000
Biaya per unit:
  • Rp34.000.000 ÷ 250 = Rp136.000
  • Margin keuntungan: 35%
  • Harga jual: Rp136.000 (Rp136.000 × 35%) = Rp183.600

Cost plus pricing adalah metode penetapan harga yang aman dan mudah diterapkan. Dengan menghitung biaya secara detail lalu menambahkan margin keuntungan yang tepat, kamu bisa menentukan harga jual tanpa perlu menebak-nebak.

Untuk mempermudah pencatatan biaya, margin, hingga memantau stok dan profit secara otomatis, pakai Folio POS. Sistem kasir pintar ini membantu bisnis membuat keputusan harga yang lebih akurat, mengatur inventaris dengan rapi, dan melihat performa produk secara real-time. Yuk, daftar dan coba gratis semua fiturnya!
Whatsapp Sales Whatsapp Support 1 Whatsapp Support 2 Telephone Office