Jangan Sampai Keliru, Ini Bedanya Gross Margin dan Contribution Margin

27 November 2025
perbedaan gross margin dan contribution margin
Dalam bisnis, banyak keputusan besar bermula dari angka kecil yang sering kamu lihat, tapi mungkin belum kamu pahami. Contohnya: gross margin dan contribution margin. Keduanya terlihat mirip, sama-sama membahas keuntungan, tapi sebenarnya memegang peran yang sangat berbeda untuk keberlangsungan bisnis.

Masalahnya, Tidak sedikit pelaku usaha langsung menggabungkan keduanya seolah satu konsep. Nah, dengan memahami perbedaannya, kamu bisa menentukan strategi maupun keputusan bisnis lebih tepat, seperti menetapkan harga, mengatur jumlah produksi, dan memutuskan apakah sebuah produk layak dipertahankan. 

Kenapa Gross Margin Jadi Patokan Efisiensi Bisnis?

Gross margin atau margin laba kotor adalah metrik yang menunjukkan seberapa efisien bisnis dalam hal produksi. Angka ini membandingkan pendapatan dengan total biaya yang berkaitan langsung dengan pembuatan produk, seperti bahan baku dan tenaga kerja.

Kalau gross margin tinggi, artinya bisnis kamu punya ruang keuntungan yang baik dari sisi produksi. Tapi kalau rendah, biasanya ada “kebocoran” yang harus segera kamu telusuri, entah dari harga bahan baku, proses kerja, atau kontrol kualitas.

Komponen penting gross margin yang harus menjadi acuan, di antaranya: 
  • Bahan baku langsung
  • Tenaga kerja langsung
  • Overhead produksi yang berkaitan langsung

Gross Margin tidak ditentukan asal-asalan, tetapi menggunakan rumus berikut ini: 
(Pendapatan Bersih – HPP) ÷ Pendapatan Bersih × 100%

Contoh sederhana:

Pendapatan suatu bisnis Rp2.000.000.000, Harga Pokok Produksi (HPP) Rp1.500.000.000. Dari data tersebut, gross margin perusahaan adalah sebesar 25%.

Dengan gross margin, kamu bisa menilai apakah produksi sudah di jalur yang benar atau masih perlu disesuaikan.

Contribution Margin: Menilai Keuntungan Per Produk dengan Akurat

Kalau gross margin memberi gambaran besar, contribution margin memberi detail dari setiap produk atau layanan. Angka ini menghitung berapa besar keuntungan yang tersisa setelah dikurangi biaya variabel, yaitu biaya yang berubah sesuai jumlah produksi.

Contribution margin membantu menjawab banyak pertanyaan penting, di antaranya: 
  • Produk mana yang paling menguntungkan?
  • Berapa harga jual yang ideal?
  • Apakah promo tertentu masih menghasilkan profit?
  • Haruskah sebuah produk dihentikan?

Dibandingkan dengan gross margin, rumus lebih sederhana:
 
Pendapatan Bersih – Biaya Variabel

Misalnya, satu unit produk bernilai Rp10.000.000 dengan biaya variabel Rp6.000.000. Maka, margin kontribusi dari produk tersebut adalah Rp4.000.000.

Angka ini menunjukkan kontribusi tiap unit untuk menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Ini yang membuat contribution margin jadi alat favorit tim manajemen dalam mengambil keputusan cepat dan tepat.

Gross atau Contribution Margin? Begini Cara Membedakannya

Gross margin dan contribution margin sering digunakan dalam laporan keuangan. Keduanya punya tujuan dan relevansi yang berbeda dalam pengambilan keputusan bisnis. Agar lebih jelas, ini aspek-aspek yang membedakan keduanya: 

1. Tujuan Penggunaan

Gross margin digunakan untuk memberikan gambaran umum tentang kinerja keuangan perusahaan. Biasanya, metrik ini menjadi perhatian utama para investor dan kreditur karena mencerminkan profitabilitas secara keseluruhan. 

Sementara itu, contribution margin lebih sering digunakan oleh manajemen internal untuk pengambilan keputusan sehari-hari, seperti penentuan harga jual atau evaluasi efisiensi produk tertentu. 

Meskipun kedua margin mengukur profitabilitas, gross margin lebih fokus pada gambaran keseluruhan, sedangkan contribution margin memberikan analisis lebih mendalam terkait keuntungan setiap unit yang dijual.

2. Komponen Biaya yang Dihitung

Pada gross margin, perhitungan mencakup biaya tetap dan variabel yang langsung berkaitan dengan produksi. Biaya ini termasuk bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead lainnya yang terlibat dalam pembuatan produk. 

Sedangkan contribution margin hanya memperhitungkan biaya variabel per unit, seperti bahan baku dan tenaga kerja langsung yang dibutuhkan untuk memproduksi satu unit produk.

Dari aspek tersebut, kamu tahu bagian mana yang perlu dibuat lebih efisien atau hemat. Contribution margin memberikan gambaran lebih jelas tentang profitabilitas per unit, Sementara itu, gross margin menunjukkan efisiensi operasional perusahaan secara keseluruhan.

3. Pengguna Utama

Investor dan analis keuangan lebih cenderung memperhatikan gross margin karena angka ini mencerminkan kinerja keuangan perusahaan secara menyeluruh. Mereka memakai gross margin untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengelola biaya produksi dan menghasilkan laba. 

Di sisi lain, tim manajemen dan internal perusahaan lebih sering memakai contribution margin untuk menentukan strategi harga, mengevaluasi produk yang menguntungkan, dan mengambil keputusan operasional yang lebih mendalam.

Sebagai pebisnis atau manajer, pemahaman tentang contribution margin dapat membantu dalam menentukan langkah yang lebih terfokus untuk meningkatkan profitabilitas produk tertentu, sedangkan gross margin memberikan gambaran umum tentang kinerja finansial perusahaan.

4. Jenis Pelaporan dan Penggunaan Laporan

Gross margin biasanya tercantum dalam laporan laba rugi yang telah diaudit dan sering digunakan untuk presentasi ke pihak eksternal seperti investor, bank, dan pemegang saham. Sementara itu, contribution margin lebih sering digunakan sebagai analisis internal yang tidak tercantum dalam laporan resmi, melainkan lebih bersifat untuk pemantauan harian dan strategi pengambilan keputusan.

Laporan gross margin memberikan gambaran besar, sedangkan contribution margin digunakan oleh perusahaan untuk merancang kebijakan harga, analisis profitabilitas produk, atau memperkirakan keuntungan di masa depan.

5. Fleksibilitas dalam Mengklasifikasikan Biaya

Salah satu perbedaan mencolok antara kedua margin tersebut adalah fleksibilitas dalam klasifikasi biaya. Pada gross margin, semua elemen biaya produksi dimasukkan dalam kategori harga pokok penjualan (HPP), yang sering kali tidak memisahkan biaya tetap dan variabel secara jelas. 

Sebaliknya, contribution margin memungkinkan analisis yang lebih fleksibel karena hanya memasukkan biaya variabel yang diperlukan untuk menghasilkan produk, yang membantu memudahkan untuk mengevaluasi profitabilitas setiap unit atau produk tertentu.

Baik gross margin maupun contribution margin memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah bisnis. Dengan memahami keduanya, kamu dapat membuat keputusan lebih cerdas dari segi harga, strategi produk, dan pengelolaan biaya untuk memaksimalkan keuntungan.

Jika ingin mengelola semua angka dan laporan keuangan dengan lebih mudah, Folio POS dapat menjadi solusi tepat. Sistem aplikasi kasir yang lengkap dan terintegrasi tersebut memungkinkan kamu untuk mengelola transaksi, stok, laporan keuangan, dan analisis margin dengan lebih efisien dan akurat. Baik dari bisnis ritel, grosir, hingga jasa, operasional bisnis tentu akan lebih mudah dan optimal dengan Folio POS. Yuk, daftarkan bisnismu sekarang dan coba gratis fiturnya!
Whatsapp Sales Whatsapp Support 1 Whatsapp Support 2 Telephone Office