Pernah merasa bingung kenapa omzet bisnis terlihat besar, tapi keuntungan justru kecil atau bahkan tidak terasa? Masalah ini sering terjadi bukan karena penjualan yang buruk, melainkan karena tidak memahami
contribution margin, metrik penting yang bisa menunjukkan seberapa besar kontribusi nyata setiap produk terhadap laba bisnis.
Melalui metrik ini, Sobat Folio bisa
melihat mana produk yang benar-benar memberikan profit dan yang hanya “menyibukkan” bisnis tanpa menghasilkan keuntungan. Ini sebenarnya menjadi salah satu strategi menentukan keputusan bisnis yang tepat: tidak sekadar menjual lebih banyak, tapi juga dibarengi dengan langkah tepat sehingga mampu memberikan margin terbaik.
Lalu, apa itu contribution margin? Bagaimana cara menghitungnya? Dan apa manfaatnya untuk bisnis? Yuk, simak selengkapnya di sini!
Contribution Margin: Cara Efektif Mengetahui Produk yang Benar-Benar Menguntungkan
Secara sederhana,
contribution margin adalah jumlah uang yang tersisa dari hasil penjualan setelah dikurangi biaya biaya variabel untuk membuat atau menyediakan suatu produk atau layanan.
Angka inilah yang menunjukkan berapa banyak keuntungan dari setiap penjualan yang bisa digunakan untuk menutup biaya tetap bisnis, seperti sewa tempat dan gaji karyawan, serta membentuk laba bersih bagi perusahaan.
Rumus dasar dari contribution margin adalah:
Contribution Margin = Pendapatan Penjualan – Biaya Variabel
Contoh mudahnya:
Jika Sobat Folio menawarkan layanan servis motor dengan harga Rp500.000, dan biaya variabel (seperti oli, suku cadang kecil, dan tenaga teknisi) sebesar Rp200.000, maka contribution margin-nya adalah Rp300.000.
Artinya, Rp300.000 dari setiap transaksi berkontribusi untuk menutup biaya tetap seperti sewa tempat, listrik, atau gaji karyawan, sekaligus memberikan laba bersih bagi bisnis.
Selain dalam bentuk nominal,
contribution margin juga bisa diubah menjadi rasio untuk mengetahui seberapa efisien produk dalam menghasilkan profit:
Contribution Margin Ratio = (Contribution Margin ÷ Pendapatan Penjualan) × 100%
Semakin tinggi rasio, semakin besar pula keuntungan yang Sobat Folio peroleh dari setiap penjualan.
Rumus dan Cara Menghitung Contribution Margin
Menghitung contribution margin sebenarnya tidak sulit, asalkan Sobat Folio memahami perbedaan antara
biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost).
- Biaya tetap: tidak berubah meski volume penjualan naik atau turun. Contohnya sewa bangunan, gaji karyawan tetap, dan biaya langganan sistem.
- Biaya variabel: berubah sesuai jumlah penjualan. Misalnya bahan baku, biaya pengiriman, atau upah per proyek.
Berikut ini langkah-langkah menghitungnya:
1. Hitung Total Pendapatan Penjualan
Misalnya, Sobat Folio menjual 100 paket servis kendaraan dengan harga Rp500.000.
Total pendapatan = 100 × Rp500.000 = Rp50.000.000.
2. Tentukan Total Biaya Variabel
Jika biaya variabel per paket servis adalah Rp200.000, maka total biaya variabel = 100 × Rp200.000 = Rp20.000.000.
3. Hitung Contribution Margin
Gunakan rumus dasar:
Contribution Margin = Pendapatan – Biaya Variabel
Maka hasilnya: Rp50.000.000 – Rp20.000.000 = Rp30.000.000.
4. Hitung Contribution Margin Ratio
Guna mengetahui efisiensinya, gunakan rumus:
CM Ratio = (Contribution Margin ÷ Pendapatan) × 100%
CM Ratio = (Rp30.000.000 ÷ Rp50.000.000) × 100% = 60%.
Artinya, setiap Rp1 yang dihasilkan dari penjualan memberikan kontribusi 60% untuk menutup biaya tetap dan mencetak keuntungan.
Bisa dikatakan, contribution margin adalah salah satu indikator profitabilitas terpenting dalam manajemen bisnis. Sebab, angka tersebut memberikan pandangan langsung tentang seberapa efektif perusahaan mengelola biaya terhadap penjualannya.
Apa Manfaatnya untuk Bisnis?
Contribution margin adalah acuan untuk membantu Sobat Folio mengambil keputusan bisnis dengan lebih tepat. Melalui metrik tersebut, Sobat Folio bisa menilai seberapa efisien operasional bisnis berjalan, serta strategi mana yang paling banyak memberikan keuntungan. Secara umum, ini manfaat contribution margin untuk bisnis:
1. Mengetahui Produk yang Paling Menguntungkan
Tidak semua produk yang laris itu menguntungkan. Ada produk yang terlihat populer, tetapi margin-nya kecil karena biaya variabel tinggi. Dengan menghitung contribution margin, Sobat Folio bisa menemukan produk atau layanan yang benar-benar membawa keuntungan.
Produk dengan contribution margin tinggi bisa menjadi fokus strategi pemasaran dan pengembangan. Sementara itu, produk dengan margin rendah bisa dievaluasi ulang untuk efisiensi atau reposisi harga.
2. Menentukan Harga Jual yang Tepat
Salah satu manfaat paling nyata dari analisis contribution margin adalah membantu menentukan harga jual ideal. Dengan data ini, Sobat Folio bisa melihat apakah harga saat ini sudah cukup menutupi biaya variabel dan masih memberikan ruang keuntungan.
Jika margin terlalu kecil, artinya harga perlu dinaikkan atau biaya produksi perlu ditekan. Dengan begitu, bisnis tetap kompetitif tanpa harus mengorbankan profitabilitas.
3. Mengukur Efisiensi Operasional
Kalau contribution margin mengalami penurunan dari waktu ke waktu, itu bisa menjadi tanda adanya kebocoran biaya atau ketidakefisienan operasional. Misalnya, kenaikan biaya bahan baku, tenaga kerja, atau pemborosan dalam proses kerja.
Inilah mengapa Sobat Folio wajib memantau margin secara rutin. Dengan begitu, Sobat Folio bisa lebih cepat mendeteksi masalah dan melakukan tindakan perbaikan serta pencegahan sebelum berdampak pada laba bisnis.
4. Menghitung Titik Impas (Break-Even Point)
Contribution margin juga menjadi kunci untuk menghitung break-even point atau titik impas bisnis. Rumus sederhananya adalah:
Break-Even (Unit) = Total Biaya Tetap ÷ Contribution Margin per Unit
Dengan rumus ini, Sobat Folio bisa tahu berapa banyak produk atau layanan yang harus dijual agar bisnis tidak merugi. Ini membantu membuat target penjualan yang realistis dan strategi pertumbuhan yang lebih terukur.
5. Membantu Pengambilan Keputusan Strategis
Analisis contribution margin memberi Sobat Folio gambaran menyeluruh untuk membuat keputusan bisnis dengan percaya diri. Contohnya:
- Apakah produk A lebih layak dipromosikan daripada produk B?
- Apakah layanan baru akan benar-benar memberikan margin tambahan atau justru menambah beban biaya?
- Apakah lebih baik memproduksi sendiri atau membeli dari supplier?
Dengan pendekatan berbasis data seperti ini, setiap langkah bisnis akan lebih efektif, efisien, dan terarah menuju keuntungan yang maksimal.
Sobat Folio, contribution margin adalah bagaimana melihat bisnis dengan cara yang lebih strategis. Dengan mengetahui berapa besar kontribusi setiap produk terhadap laba, Sobat Folio bisa menata strategi harga, mengatur biaya, dan memastikan setiap keputusan bisnis benar-benar menghasilkan keuntungan nyata.
Dan tentu, untuk menganalisis data ini secara akurat, Sobat Folio butuh sistem yang bisa mencatat transaksi dan laporan penjualan dengan rapi. Di sinilah Folio POS hadir, sebagai aplikasi kasir modern yang memudahkan Sobat Folio dalam mengelola bisnis, memantau profit, dan mengoptimalkan strategi penjualan secara real-time.
Baik untuk bisnis
ritel, grosir, toko eceran, bengkel, salon, spa, maupun barbershop, Folio POS membantu Sobat Folio bekerja lebih cerdas, efisien, dan menguntungkan. Ingin tahu apa saja fitur Folio POS?
Daftar sekarang dan dapatkan uji coba gratis!