Bisnis Sepi meski Sudah Iklan? Ini Rahasia yang Sering Terlupakan!

08 Oktober 2025
bisnis-sepi-meski-sudah-iklan-ini-rahasia-yang-sering-terlupakan
Tidak sedikit pemilik bisnis yang merasa frustasi: sudah keluar biaya besar untuk iklan, tapi penjualan tetap stagnan. Brand sudah muncul di media sosial, tapi pelanggan baru tak kunjung berdatangan.

Masalahnya sering kali bukan pada strategi digital yang kurang, melainkan karena bisnis lupa memanfaatkan kekuatan paling ampuh dan gratis yang dimiliki, yaitu strategi Word of Mouth.

Dalam pemasaran modern, Word of Mouth adalah cara membangun kepercayaan dan pertumbuhan bisnis melalui rekomendasi pelanggan nyata. Ketika pelanggan puas, mereka akan bercerita, dan menariknya, cerita itu justru punya nilai promosi yang jauh lebih kuat daripada iklan apa pun.

Singkatnya, Word of Mouth (WOM) bukan dibeli, tetapi diperoleh dari pengalaman yang luar biasa. Bagi pemilik bisnis yang ingin bertumbuh tanpa terus-menerus “bakar uang iklan,” inilah strategi yang seharusnya jadi prioritas utama.

Fakta Word of Mouth: Strategi Lama yang Selalu Relevan

Meski terdengar klasik, strategi Word of Mouth justru semakin relevan di era digital. Konsumen kini dibanjiri iklan dari berbagai arah, membuat mereka semakin sulit percaya pada promosi berbayar.

Namun, satu ulasan jujur dari pelanggan yang puas mampu mengubah persepsi ribuan calon pembeli hanya dalam semalam. Strategi Word of Mouth bekerja karena manusia mempercayai manusia lain lebih dari sekadar iklan.

Rekomendasi dari teman, keluarga, atau bahkan ulasan online terasa lebih jujur, dan inilah alasan WOM bisa menggandakan penjualan tanpa harus menambah biaya iklan. Bagi pemilik bisnis, memahami hal ini berarti belajar mengubah pelanggan menjadi “sales” sukarela yang menyebarkan cerita positif tanpa diminta.

Masalah Utama Bisnis: Sibuk Menjual, Lupa Membangun Cerita

Banyak bisnis terjebak pada pola lama: fokus pada penjualan cepat. Iklan dibuat setiap hari, promosi terus digencarkan, tapi lupa satu hal penting, pengalaman pelanggan. Padahal, pengalaman inilah yang menjadi bahan bakar utama strategi WOM.

Pelanggan tidak akan bercerita karena diminta. Mereka bercerita karena merasa sesuatu layak dibagikan, seperti pelayanan yang ramah, respons cepat, produk yang melebihi ekspektasi, atau sekadar momen kecil yang membuat mereka senang.

Jika bisnis tidak memberikan pengalaman itu, maka tidak ada alasan bagi pelanggan untuk bercerita. Dan tanpa cerita, strategi Word of Mouth tidak akan pernah berjalan, seberapa pun bagus produk yang dijual.

Mengapa Strategi Word of Mouth Bisa Jadi Game Changer untuk Bisnis?

Anda mungkin mengira, bisnis yang kuat sudah pasti memiliki banyak pelanggan. Hal ini tidak salah, tapi jangan lupa, pelanggan yang loyal adalah nilai utamanya. Sebab, mereka percaya dan bangga merekomendasikan. Ini alasan mengapa strategi Word of Mouth bisa menjadi titik balik pertumbuhan bisnis: 

1. Membangun Kepercayaan Secara Alami

Kepercayaan tidak bisa dibeli dengan iklan, tapi bisa dibangun melalui pengalaman. Ketika pelanggan bercerita tentang pengalaman positif yang mereka dapatkan, cerita itu menjadi bukti sosial yang lebih kuat dari ribuan kata promosi. Bisnis yang dipercaya akan selalu lebih mudah menjual, bahkan tanpa harus memberikan diskon besar.

2. Menjangkau Pasar Lebih Luas Tanpa Biaya Tambahan

Satu pelanggan yang puas bisa memengaruhi lingkaran sosialnya. Terlebih, di era media sosial, cerita positif bisa menyebar viral hanya dalam hitungan jam. Word of Mouth memberi eksposur organik yang sulit ditandingi oleh strategi pemasaran lainnya. 

3. Menciptakan Loyalitas dan Komunitas Pelanggan

Pelanggan yang merasa puas akan kembali membeli dan merekomendasikan ke orang lain.
Efek domino ini membentuk komunitas pelanggan yang tidak hanya loyal, tetapi juga aktif membela brand ketika muncul kritik.

Langkah Strategis Menerapkan Word of Mouth dalam Bisnis

Word of Mouth menjadi cara yang sangat efektif untuk promosi tanpa mengeluarkan biaya tinggi. Tapi, implementasinya ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Kuncinya adalah tidak sekadar meminta testimoni, tetapi menciptakan pengalaman tidak terlupakan yang pantas untuk dibagikan. 

1. Ciptakan Pengalaman yang Layak Dikenang

WOM lahir dari rasa puas yang tulus. Jadi, mulailah dengan memastikan seluruh titik kontak pelanggan, mulai dari pelayanan, kualitas produk, hingga cara berkomunikasi  yang harus meninggalkan kesan positif.

Hal-hal sederhana seperti ucapan terima kasih, kemasan menarik, atau layanan cepat bisa menjadi pemicu pelanggan untuk bercerita. Ketika merasa diperlakukan istimewa, mereka akan membagikan pengalaman itu, baik secara langsung maupun lewat media sosial. Dari sinilah cerita positif mulai menyebar.

2. Jadikan Testimoni sebagai Aset Pemasaran

Bukti sosial adalah magnet kepercayaan. Testimoni dari pelanggan yang puas bisa diubah menjadi konten pemasaran yang kuat, baik berupa video pendek, ulasan foto, atau cerita inspiratif di situs web. 

Setiap testimoni membantu calon pembeli melihat pengalaman nyata, bukan janji. Namun ingat, keaslian adalah segalanya. Jangan pernah membuat testimoni palsu, karena kepercayaan yang rusak sulit diperbaiki.

3. Bangun Komunitas Pelanggan yang Aktif

Komunitas pelanggan adalah mesin WOM jangka panjang. Dengan membangun forum online, grup eksklusif, atau event pelanggan, bisnis dapat menciptakan rasa memiliki. Pelanggan yang merasa terhubung secara emosi akan dengan sukarela mempromosikan brand.

Komunitas ini juga menjadi sumber insight berharga: bisnis dapat memahami kebutuhan pasar lebih cepat karena komunikasi berjalan dua arah.

Tantangan di Balik Word of Mouth dan Cara Mengatasinya

Sayangnya, tidak semua strategi Word of Mouth berdampak positif. Anda juga tidak boleh lupa, cerita negatif bisa menyebar sama cepatnya dengan pengalaman positif. Karena itu, konsistensi jadi kunci penting. 

Pastikan standar pelayanan dan kualitas produk selalu dijaga agar pelanggan tidak punya alasan untuk kecewa. Selain itu, banyak bisnis gagal karena hanya menunggu pelanggan berbicara. 

Padahal, Word of Mouth perlu dipancing dengan pendekatan yang unik. Misalnya, Anda meminta ulasan pelanggan setelah transaksi, membuat program referral, atau memberi hadiah sebagai bentuk apresiasi bagi pelanggan yang berhasil merekomendasikan brand. 

Di tengah mahalnya biaya iklan, strategi Word of Mouth adalah aset paling berharga yang dimiliki setiap bisnis. Dengan pengalaman pelanggan yang berkesan, testimoni otentik, dan komunitas aktif, WOM mampu menggandakan penjualan tanpa biaya besar.

Bisnis yang ingin tumbuh pesat perlu melihat lagi strategi yang digunakan. Tidak hanya menjual, tapi mulai membangun cerita. Sebab, cerita nyata dari pelanggan adalah suara yang paling dipercaya. 

Untuk memperkuat langkah ini, dukung operasional dengan sistem yang efisien seperti menggunakan aplikasi kasir digital Folio POS. Melalui aplikasi ini, Anda akan lebih mudah dalam mencatat transaksi, mengelola stok, hingga membuat laporan penjualan. 

Penggunaannya juga mudah, dengan tampilan yang user-friendly dan ramah pemula. Anda bisa menggunakan Folio POS untuk bisnis grosir, ritel, hingga salon, spa, dan bengkel. Daftarkan bisnis Anda dan coba gratis fiturnya sekarang!
Whatsapp Sales Whatsapp Support 1 Whatsapp Support 2 Telephone Office