Bagi pebisnis, mengetahui bagaimana cara menghitung diskon persen jadi hal yang penting. Memberi diskon menjadi salah satu strategi pemasaran yang kerap digunakan untuk menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Meski begitu, menghitung diskon persen tetap tidak boleh dilakukan secara asal. Sebab, salah perhitungan akan berdampak pada omset dan keuntungan yang nantinya didapatkan. Pun, beda diskon yang diberikan, beda pula perhitungannya.
Oleh karena itu, Sobat Folio perlu tahu bagaimana cara menghitung diskon persen dengan tepat. Dengan begitu, keuntungan yang didapat juga bisa optimal. Yuk, simak selengkapnya pada artikel ini!
Apa Itu Diskon Persen?
Sebelum masuk pada pembahasan mengenai cara menghitung diskon persen, Sobat Folio perlu mengetahui terlebih dahulu esensi diskon persen itu sendiri. Jadi, diskon persen adalah bentuk potongan harga yang perhitungannya berdasarkan persentase tertentu dari harga awal suatu produk.
Bagi sebagian besar pelaku usaha, metode ini terbilang efektif karena lebih mudah untuk menarik minat pelanggan. Terlebih jika nominalnya besar dan terlihat menguntungkan. Tidak hanya diskon, Sobat Folio yang memiliki bisnis di sektor ritel juga bisa mencoba opsi promosi yang tak kalah menguntungkan. Baca selengkapnya di
Daftar Strategi Pemasaran Ritel Dalam Bisnis yang Bisa Dicoba.
Cara Menghitung Diskon Persen
Perlu Sobat Folio pahami bahwa bentuk diskon juga cukup beragam, mulai dari beli satu gratis satu, diskon 60% 40%, atau 70% off. Masing-masing variasi diskon ini juga ada cara hitungnya, dan inilah yang harus Sobat Folio ketahui.
Dalam praktiknya, diskon tidak hanya berperan untuk menarik minat pelanggan, tapi juga menjadi bagian dari strategi bisnis. Cara ini kerap menjadi pilihan untuk menghabiskan stok lama atau menarik pembeli dalam jumlah besar. Berikut ini cara menghitung diskon persen berdasarkan jenis diskonnya:
1. Diskon persen reguler
Diskon persen reguler menjadi jenis potongan harga yang sangat umum. Jenis diskon ini perhitungannya juga sangat sederhana, rumusnya:
Harga Diskon = Harga Awal x (Persentase Diskon : 100)
Harga Setelah Diskon = Harga Awal - Harga Diskon
Supaya lebih mudah memahami rumus tersebut, Sobat Folio bisa coba perhatikan contoh berikut ini:
Misalnya, sebuah jaket memiliki harga awal Rp400.000. Pemilik usaha ingin memberi diskon sebesar 25%. Maka, harga jaket setelah diskon menjadi:
Harga Diskon = Rp400.000 x (25% : 100) = Rp100.000
Harga Setelah Diskon = Rp400.000 - Rp100.000 = Rp300.000
Jadi, harga jaket setelah mendapatkan diskon adalah Rp300.000
2. Diskon ganda
Selanjutnya ada diskon ganda. Jenis potongan harga ini juga memiliki istilah lain, yaitu double discount atau diskon bertingkat. Contoh sederhana dari jenis diskon ini misalnya “diskon 30% 10%”, dan sangat umum pemakaiannya dalam bisnis retail.
Sekilas, potongan harga ini akan dianggap sama dengan “diskon 40%”. Tapi, sebenarnya tidak demikian. Perhitungan yang tepat justru adalah potongan harga 30%, lalu tambah lagi dengan potongan harga 10%.
Bagi sebagian pemilik usaha, jenis diskon ini terasa membingungkan. Agar lebih mudah memahaminya, Sobat Folio bisa coba perhatikan contoh berikut ini:
Sebuah produk memiliki harga awal Rp1.000.000. Toko kemudian memberikan diskon ganda untuk menarik perhatian pelanggan sebesar 30% 10%. Harga produk setelah diskon bisa dihitung dengan langkah berikut:
Rp1.000.000 x 30% = Rp300.000
Harga setelah diskon pertama = Rp1.000.000 - Rp300.000 = Rp700.000
Kemudian, hitung diskon kedua, yaitu:
10% x Rp700.000 = Rp70.000
Harga barang akhir setelah diskon: Rp700.000 - Rp70.000 = Rp630.000.
Jadi, harga produk setelah diskon adalah Rp630.000.
Meski secara sekilas diskon terlihat seperti 40%, sebenarnya total potongan harga yang pelanggan dapatkan adalah Rp370.000 atau sama dengan 37%.
3. Diskon grosir atau khusus member
Diskon grosir diberikan kepada pelanggan yang melakukan pembelian dalam jumlah besar. Jenis potongan harga ini juga sering kali digunakan untuk pelanggan loyal yang sudah berulang kali melakukan pembelian atau masuk dalam program anggota. Mari kita lihat contoh perhitungannya:
Sebuah toko menjual produk dengan harga Rp80.000 untuk setiap unitnya. Jika pelanggan membeli hingga 50 unit, toko memberikan diskon sebesar 15%.
Pertama, hitung harga awal produk, yaitu:
50 x Rp80.000 = Rp4.000.000
Kemudian, hitung potongan harga jika melakukan pembelian sesuai persyaratan, yaitu:
Rp4.000.000 x 15% = Rp600.000
Terakhir, hitung harga yang harus dibayarkan oleh pelanggan setelah mendapatkan diskon:
Rp4.000.000 - Rp600.000 = Rp3.400.000
Jadi, harga akhir 50 unit produk setelah memperoleh potongan harga adalah Rp3.400.000.
Kesalahan Umum dalam Menghitung Diskon Persen
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, diskon merupakan salah satu strategi bisnis untuk menarik perhatian pelanggan sekaligus meningkatkan penjualan. Sayangnya, masih ada pemilik usaha yang keliru menerapkan diskon karena belum memahami dengan baik cara menghitung diskon persen.
Tidak hanya itu, berikut kekeliruan lain yang kerap terjadi saat menentukan diskon, yang sebaiknya pemilik bisnis hindari:
1. Menghitung diskon bertingkat secara langsung
Ini menjadi bentuk kekeliruan yang paling sering dilakukan oleh pemilik bisnis. Pada bagian perhitungan, sudah dijelaskan bahwa menghitung diskon bertingkat adalah secara bertahap, bukan penjumlahan langsung.
Hal inilah yang selanjutnya membuat keuntungan yang didapat oleh pemilik usaha tidak sebesar ekspektasinya. Sebab, harga produk justru lebih rendah lagi daripada harga yang sudah ditargetkan setelah diskon.
2. Mengabaikan margin keuntungan
Tidak hanya keliru menghitung diskon bertingkat, pemilik usaha juga sering memberikan diskon tanpa menghitung margin keuntungan, terutama bagi pengusaha baru. Terlalu fokus menarik perhatian pelanggan dengan diskon besar kerap kali membuat pemilik usaha lupa untuk memastikan, apakah harga setelah diskon masih memberi profit.
Jika hal ini terjadi, harga jual produk bisa lebih rendah daripada biaya operasional. Tanpa penanganan, masalah ini bisa menggerus keuntungan, bahkan berujung pada kerugian besar. Inilah sebabnya, pemilik bisnis harus menentukan harga pokok penjualan (HPP) lebih dulu sebelum menetapkan potongan harga.
3. Tidak menyesuaikan dengan jenis produk
Meski telah mengetahui cara menghitung diskon persen, keuntungan masih tetap tidak sesuai harapan. Hal ini sering terjadi karena pemilik bisnis memberikan diskon yang justru tidak sesuai dengan jenis produk.
Perlu Sobat Folio pahami bahwa setiap produk punya karakteristik dan nilai jual yang berbeda. Ini menunjukkan bahwa tidak semua jenis barang cocok untuk diberi potongan harga yang besar.
Contohnya, produk elektronik maupun barang impor biasanya mempunyai margin profit yang lebih kecil, sehingga tidak sesuai untuk pemberian diskon besar. Sebaliknya, produk rumah tangga yang umumnya memiliki profit margin yang lebih tinggi cocok jika diberikan diskon besar.
4. Salah membaca persentase
Sebagian orang beranggapan bahwa diskon 20% dari barang seharga Rp100.000 berarti mendapatkan potongan sebesar Rp20.000. Secara perhitungan, ini memang benar, tapi jika harga barang tidak bulat, perhitungannya justru menjadi kurang tepat. Kekeliruan ini memang terlihat sepele. Tapi, dalam transaksi dengan jumlah besar, efek untuk penjualan tentu sangat signifikan.
Hitung Diskon Persen Lebih Praktis dengan Aplikasi Kasir
Cara menghitung diskon persen produk terlihat sederhana, tapi tetap tidak boleh Sobat Folio anggap remeh. Sebab, Sobat Folio juga perlu memastikan kalau setiap potongan harga memang tepat untuk produk tersebut.
Untuk itu, penggunaan aplikasi kasir digital dapat menjadi salah satu solusi praktis untuk mengelola operasional bisnis, termasuk menghitung diskon. Aplikasi kasir Folio POS adalah opsi terbaik untuk Sobat Folio pertimbangkan. Informasi Folio POS bisa Sobat Folio baca di artikel:
Folio POS, Aplikasi Kasir Terbaik yang Menyediakan Layanan Kepuasan Pelanggan untuk Bisnis Anda.
Tidak hanya mengatur diskon lebih tepat dan efisien, aplikasi kasir Folio POS menawarkan berbagai keunggulan lain yang membuat Sobat Folio lebih mudah dalam mengelola bisnis. Informasi lengkapnya bisa Sobat Folio baca di
Fitur Aplikasi Kasir Folio POS.
Keunggulan tersebut menjadi Folio POS aplikasi kasir digital pilihan banyak pengusaha di berbagai sektor, mulai dari fashion, kecantikan, bengkel, minimarket, kafe, restoran, hingga counter hp dan aksesori. Yuk, kelola usaha Sobat Folio lebih mudah dan efisien dengan fitur kasir dari Folio POS.
Coba gratis sekarang!