Bayangkan kamu baru meluncurkan produk keren. Desain oke, kualitas top, tapi sepi pembeli. Kamu sudah mencoba promosi di media sosial, memberi produk uji coba, bahkan pasang iklan berbayar, dan tetap saja belum ramai.
Pasti sangat membuat frustasi, ya? Yang menarik, masalah untuk kondisi ini tidak selalu ada pada produk, tapi strategi harga yang tidak banyak pelaku bisnis menyadarinya, yaitu penetration pricing.
Tahukah Sobat Folio kalau cara ini efektif untuk menembus pasar lebih cepat daripada pesaing? Yuk, kita bahas lebih dalam!
Apa Itu Penetration Pricing?
Kalau kamu masih bertanya, “penetration pricing itu apa, sih?” Jadi, penetration pricing adalah strategi menetapkan harga lebih rendah dari pasar saat awal peluncuran produk.
Tujuannya bukan sekadar jual banyak di awal, tapi menarik perhatian, membangun kepercayaan, dan menumbuhkan basis pelanggan loyal. Saat orang sudah jatuh cinta dengan produk yang kamu tawarkan, menaikkan harga perlahan bukan lagi masalah besar. Sebab, mereka tahu nilai yang kamu berikan.
Jadi, sederhananya, penetration pricing adalah cara cerdas untuk menarik perhatian pasar sekaligus menukar margin sementara dengan loyalitas jangka panjang.
Mengapa Penetration Pricing Efektif?
Dalam dunia bisnis, kecepatan adaptasi menentukan siapa yang bertahan. Sebenarnya, penetration pricing bukan trik baru. Meski begitu, metode ini tetap relevan karena bekerja dengan dasar psikologi sederhana: semua orang suka harga bagus untuk produk berkualitas. Berikut alasan kenapa strategi ini masih jadi pilihan favorit para pebisnis:
1. Meningkatkan Brand Awareness Lebih Cepat
Harga yang menarik bikin orang penasaran. Begitu mereka mencoba dan puas, efek “word of mouth” mulai berjalan.
Satu pelanggan puas bisa membawa lima pelanggan baru. Tanpa sadar, produk sudah mulai dikenal di pasar. Lebih cepat, alami, dan tanpa harus mengeluarkan biaya promosi yang besar.
2. Memperluas Market Share
Ketika harga kamu lebih rendah dari kompetitor, pelanggan lama mereka bisa beralih ke produkmu hanya karena ingin mencoba. Ini menjadi kesempatan emas untuk membangun kepercayaan dan memperluas pangsa pasar.
Lalu, begitu mereka mendapati bahwa kualitas produk yang kamu tawarkan setara (atau bahkan lebih baik), sebagian besar pastinya akan tetap tinggal.
3. Menekan Gerak Kompetitor
Penetration pricing adalah memasang harga awal produk yang rendah. Secara tidak langsung, strategi ini memaksa kompetitor berpikir ulang sebelum menurunkan harga.
Ini berarti, kamu punya ruang gerak bisnis yang luas untuk memperkuat posisi di pasar sambil menyiapkan strategi lanjutan sebelum persaingan makin sengit.
Tapi, Jangan Sampai Salah Langkah — Ini Risikonya
Setiap strategi pasti punya sisi gelapnya. Kalau dijalankan tanpa perhitungan matang, penetration pricing justru bisa “memakan” keuntungan sendiri. Ini beberapa risiko yang kerap terjadi:
1. Margin Bisa Menipis
Menurunkan harga berarti siap menerima keuntungan kecil di awal. Kalau perhitungan biaya tidak tepat, bisnis bisa kelabakan untuk menutup pengeluaran.
Inilah sebabnya, menggunakan sistem digital jadi hal yang tidak boleh dilewatkan. Dengan begitu, kamu lebih mudah mengetahui margin, biaya produksi, sampai penjualan secara real-time.
2. Konsumen Terbiasa dengan Harga Murah
Kalau pelanggan sudah terbiasa dengan harga rendah, naik sedikit saja bisa bikin mereka berpaling. Solusinya? Bangun nilai tambah yang kuat.
Berikan layanan cepat, kualitas konsisten, dan pengalaman yang bikin mereka berpikir, “Harga naik sedikit juga nggak apa-apa, produknya sepadan kok.”
3. Tidak Semua Bisnis Cocok
Ini yang perlu jadi perhatian. Penetration pricing adalah strategi yang tidak semua bisnis dapat menerapkannya. Permainan harga lebih cocok buat produk massal, seperti kuliner, produk digital, atau kebutuhan harian.
Di sisi lain, kalau Sobat Folio menjual produk premium, misalnya perhiasan atau layanan eksklusif, harga murah justru dapat menurunkan persepsi nilai dan bukan tidak mungkin membuat pelanggan ragu akan kualitas produk.
Tips Penerapan Penetration Pricing yang Aman dan Efektif
Jadi, Sobat Folio sudah tahu kalau penetration pricing tidak selalu bisa diterapkan untuk semua lini bisnis. Meski bisnis Sobat Folio bisa menerapkan cara ini, bukan berarti dapat dilakukan secara asal. Sebagai panduan, berikut ini tips penerapan strategi penetration pricing yang bisa dicoba:
1. Hitung Biaya Produksi dengan Teliti
Jangan asal menurunkan harga tanpa tahu batas amannya. Pastikan setiap harga promo masih efektif untuk menutup biaya pokok. Agar lebih mudah, Sobat Folio bisa membuat laporan penjualan untuk memantau profit dan cashflow untuk mengurangi risiko salah hitung.
2. Tentukan Durasi Promo
Penetration pricing adalah strategi yang dianggap mirip dengan promosi bagi sebagian pelaku bisnis. Ini artinya, ada batas waktu yang diberikan. Katakan di awal bahwa harga ini hanya berlaku, misalnya, “untuk 100 pelanggan pertama” atau “selama bulan peluncuran.”
Selain memberi sense of urgency bagi calon pelanggan, cara ini juga cukup memudakan bisnis saat harus transisi ke harga normal.
3. Bangun Nilai Tambah
Biar pelanggan tidak cuma datang karena harga yang murah, berikan pengalaman luar biasa. Mulai dari kualitas produk, layanan cepat, hingga kemudahan transaksi, semua jadi faktor yang membuat mereka tetap loyal.
4. Naikkan Harga Secara Bertahap
Setelah pasar mulai stabil dan pelanggan sudah loyal, naikkan harga sedikit demi sedikit. Komunikasikan alasan kenaikan dengan jujur, misalnya peningkatan kualitas bahan baku, layanan, atau fitur baru. Dengan begitu, pelanggan tetap merasa dihargai.
5. Pantau dan Evaluasi Secara Berkala
Gunakan data untuk membaca tren penjualan, perilaku pelanggan, dan performa strategi. Jika memungkinkan, gunakan bantuan sistem digital yang terintegrasi dengan fitur atur promo otomatis, sehingga Sobat Folio bisa melihat mana promo yang paling efektif, produk mana yang paling laku, dan kapan waktu terbaik untuk naik harga.
Penetration pricing adalah cara yang tidak sekadar jualan dengan harga murah. Langkah ini membantu produk lebih cepat dikenal, dipercaya, dan dipilih pelanggan. Namun, jangan sampai strategi harga rendah justru merugikan bisnis.
Dengan dukungan teknologi seperti Folio POS, kamu bisa menjalankan strategi promosi dari data yang akurat. Mulai dari mencatat transaksi, membuat promo, hingga analisis penjualan, semua bisa kamu lakukan lewat satu dashboard sederhana. Yuk,
coba Folio POS sekarang, gratis!