Merchandise Inventory: Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya

31 Agustus 2025
merchandise-inventory-pengertian-manfaat-dan-jenisnya
Pernahkah Sobat Folio mendengar istilah merchandise inventory? Dalam dunia bisnis, istilah ini muncul ketika membahas pengelolaan stok barang. Merchandise inventory adalah persediaan produk siap jual yang dimiliki perusahaan ritel untuk dipasarkan kepada konsumen.

Pemahaman terkait merchandise inventory sangat penting karena ada kaitannya dengan keberlangsungan bisnis. Tanpa pencatatan yang rapi, risiko kerugian akibat penumpukan stok atau justru stok kurang bisa meningkat. Simak penjelasan lengkap mengenai definisi merchandise inventory, manfaat, dan jenisnya pada artikel ini. 

Apa Itu Merchandise Inventory?

Dalam manajemen stok barang, merchandise inventory adalah stok barang yang dimiliki perusahaan dengan tujuan dijual kembali untuk memperoleh keuntungan. Berbeda dengan bahan mentah yang masih memerlukan proses produksi, merchandise inventory umumnya berupa barang jadi siap edar. 

Persediaan ini bisa berupa produk fisik maupun layanan digital yang siap dipasarkan ke konsumen. Sementara itu, dalam akuntansi, merchandise inventory dikategorikan sebagai aset lancar karena memiliki nilai ekonomi yang dapat segera diubah menjadi pendapatan. 

Pencatatan yang rapi dan teratur menjadi keharusan dalam merchandise inventory agar tidak menimbulkan kerugian, terutama dari segi finansial. Sementara itu, pemahaman menyeluruh tentang hal tersebut turut membantu pelaku usaha menyusun strategi bisnis, menilai kinerja penjualan, serta menjaga distribusi tetap efektif.

Manfaat Merchandise Inventory untuk Bisnis

Mengelola merchandise inventory dengan tepat memberikan berbagai keuntungan bagi perusahaan, dari berbagai aspek. Berikut ini beberapa di antaranya: 

1. Efisiensi Biaya Operasional

Merchandise inventory berperan penting dalam menekan biaya operasional perusahaan. Dengan pencatatan persediaan yang terstruktur, pembelian berlebihan dapat dihindari sehingga risiko penumpukan stok berkurang. Hal ini otomatis menjaga arus kas tetap sehat sekaligus meminimalkan kerugian akibat overstock.

2. Ketersediaan Stok Terjaga

Ketersediaan stok yang terjaga menjadi elemen vital dalam kelancaran bisnis. Merchandise inventory memastikan persediaan selalu tersedia saat konsumen membutuhkan, sehingga peluang kehilangan penjualan bisa diminimalkan. Selain itu, data persediaan yang tertata rapi membantu perusahaan menyusun strategi pemasaran lebih efektif sehingga promosi dapat dijalankan sesuai kondisi barang tercatat.

3. Perlindungan Aset dari Potensi Kerugian

Merchandise inventory berperan sebagai sistem pengendali untuk meminimalkan risiko kehilangan maupun kerusakan barang dagang. Dengan pencatatan detail, pergerakan stok dapat dipantau secara transparan sehingga selisih data lebih mudah terdeteksi. Manajemen yang teratur membantu perusahaan menjaga aset tetap aman sekaligus meningkatkan kepercayaan pelanggan karena bisnis terlihat lebih profesional.

Jenis-Jenis Merchandise Inventory

Merchandise inventory memiliki beragam jenis sesuai bentuk dan fungsi, sehingga setiap kategori membutuhkan cara pengelolaan berbeda. Pemahaman menyeluruh mengenai perbedaan ini membantu perusahaan mengatur stok dengan lebih efektif serta menekan risiko kesalahan distribusi. 

Selain itu, pengetahuan tentang jenis-jenis inventory mendukung strategi bisnis lebih tepat sasaran, misalnya saat menangani barang musiman maupun produk digital. Berikut adalah beberapa jenis merchandise inventory yang umum ditemui dalam bisnis:

1. Bahan Baku Produksi

Bahan baku adalah persediaan mentah yang menjadi dasar pembuatan produk, misalnya tepung pada usaha roti atau kain untuk industri pakaian. Inventory ini memegang peran penting karena kelancaran produksi sangat bergantung pada ketersediaannya. 

Agar operasional tidak terhambat, pencatatan stok wajib dilakukan secara rutin. Pun, pembelian bahan harus menyesuaikan kebutuhan supaya terhindar dari stok kurang atau menumpuk yang berujung pada meningkatnya biaya penyimpanan.

2. Barang Dalam Proses

Barang dalam proses merupakan produk yang masih berada di tahap pengerjaan dan belum selesai sepenuhnya. Contohnya kue setengah matang atau pakaian yang baru dipotong kain. Jenis ini berfungsi mencerminkan jalannya produksi, sehingga pencatatan rapi memudahkan perusahaan memantau perkembangan, membedakan stok siap jual, serta menyusun distribusi lebih efisien.

3. Barang Jadi Siap Jual

Ada pula barang jadi, yaitu produk yang telah selesai diproduksi sehingga langsung siap dipasarkan kepada konsumen, misalnya roti di etalase toko atau pakaian yang sudah siap dipajang. Jenis merchandise inventory ini menjadi inti penjualan karena berhubungan langsung dengan kebutuhan pelanggan, sehingga pengelolaannya sangat penting untuk menjamin ketersediaan barang di pasaran.

4. Produk Tidak Bergerak

Selanjutnya, barang tidak bergerak yang mencakup aset dengan nilai tinggi dan cenderung sulit dipindahkan, misalnya mesin produksi maupun perlengkapan kantor besar. Inventory ini punya umur pakai panjang sehingga pengelolaannya lebih berfokus pada pemeliharaan serta pencatatan aset. 

Meski bukan produk utama untuk dijual, eksistensi produk tersebut sangat penting. Sebab, barang ini mendukung kelancaran operasional sekaligus membantu perusahaan dalam perhitungan aset tetap saat audit maupun penyusunan laporan keuangan.

5. Barang Bekas Layak Jual

Jenis lainnya dari merchandise inventory adalah barang bekas, merupakan produk yang pernah digunakan tapi masih memiliki nilai jual. Misalnya pakaian seken, perangkat elektronik, atau perkakas rumah tangga. 

Jenis ini banyak dikelola bisnis thrift shop karena menawarkan harga lebih terjangkau bagi konsumen dengan kualitas tetap terjaga. Selain memberi peluang keuntungan, pengelolaan barang bekas juga mendukung upaya ramah lingkungan melalui pemanfaatan kembali barang layak pakai untuk mengurangi limbah.

6. Barang Kedaluwarsa

Barang kedaluwarsa lebih umum ditemui dalam industri makanan, minuman, maupun obat-obatan karena memiliki batas waktu konsumsi yang ketat. Jenis merchandise inventory ini harus dikelola dengan cermat agar tidak menimbulkan kerugian, misalnya melalui pencatatan stok yang detail serta strategi penjualan cepat seperti diskon sebelum masa berlaku habis. 

7. Barang Musiman

Barang musiman adalah produk yang laku atau dijual pada periode tertentu, contohnya pakaian lebaran, pernak-pernik natal, atau perlengkapan sekolah saat tahun ajaran baru. Inventory ini menuntut strategi pengelolaan khusus agar perusahaan dapat memprediksi permintaan dengan tepat, menghindari stok berlebih, sekaligus memanfaatkan momen tertentu sebagai peluang meraih keuntungan lebih besar.

Pastikan Stok Produk Dikelola dengan Tepat, Gunakan Aplikasi Kasir Folio POS

Setelah memahami bahwa merchandise inventory adalah kunci penting dalam menjaga kelancaran bisnis, langkah berikutnya yang tidak boleh Sobat Folio abaikan adalah menentukan sistem yang sesuai untuk mendukung pencatatan dan pengawasan stok. Tanpa sistem yang tepat, risiko kesalahan pencatatan, kehilangan peluang penjualan, hingga menurunnya efisiensi operasional bisa saja terjadi. 

Karena itu, menggunakan aplikasi kasir digital menjadi pilihan terbaik agar segala aktivitas manajemen persediaan berlangsung lebih praktis dan akurat. Folio POS menjadi salah satu rekomendasi terbaik untuk dipertimbangkan, terutama dalam hal pengelolaan stok. 

Tidak hanya itu, Folio POS turut menawarkan fitur laporan penjualan, catat transaksi, dan promosi sesuai waktu. Bagi Sobat Folio yang mengelola bisnis jasa seperti barbershop, salon, spa, carwash, atau bengkel, menggunakan aplikasi Folio POS juga memudahkan pencatatan komisi karyawan sesuai layanan secara transparan. Informasi lebih lengkap mengenai Folio POS bisa Sobat Folio cek di sini atau coba gratis sekarang!
Whatsapp Sales Whatsapp Support 1 Whatsapp Support 2 Telephone Office