Agar dapat mengelola stok barang dengan baik, manajemen stok menjadi salah satu cara yang wajib dilakukan. Manajemen stok barang adalah proses mengatur, memantau, dan mengendalikan persediaan barang dalam suatu usaha.
Pengelolaan stok barang yang efektif dan tepat dapat memastikan jumlah barang yang tersedia selalu cukup. Selain itu, stok yang terstruktur juga menghindari kelebihan dan kekurangan barang, sehingga bisa memaksimalkan keuntungan dan menjaga kelancaran operasional usaha.
Dalam operasional sehari-hari, manajemen stok barang melibatkan berbagai aktivitas, seperti mencatat jumlah barang masuk dan keluar, memantau stok minimum, serta rencana pembelian. Metode yang digunakan juga cukup beragam, mulai dari perhitungan manual hingga menggunakan sistem berbasis inventaris.
Manajemen stok barang adalah proses menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan agar bisnis dapat berjalan dengan efisien dan efektif. Proses ini memastikan barang di gudang tersedia dalam jumlah yang tepat tanpa kelebihan ataupun kurang.
Tujuan dari manajemen stok barang adalah memastikan bisnis selalu memiliki jumlah barang yang cukup agar dapat memenuhi permintaan pelanggan. Dengan begitu, tidak ada kelebihan stok mengakibatkan penambahan biaya, atau stok kurang yang berdampak pada kehilangan peluang penjualan.
Sebagai contoh, jika Sobat Folio memilih usaha toko sembako, produk seperti beras, minyak goreng, gula, dan telur selalu dibutuhkan pelanggan. Oleh karena itu, Sobat Folio harus memastikan bahwa barang tersebut selalu tersedia.
Meski begitu, Sobat Folio juga tidak boleh menyimpan terlalu banyak barang, terutama yang memiliki masa simpan terbatas. Melalui manajemen stok yang tepat, Sobat Folio dapat mengetahui kapan waktu yang tepat untuk menambah produk atau mengurangi stok barang yang kurang laku.
Bagi bisnis, melakukan manajemen stok barang menawarkan banyak manfaat signifikan. Berikut beberapa di antaranya:
Adanya sistem manajemen stok membantu bisnis mengetahui apa saja produk yang akan habis dan menentukan kapan harus memesan kembali produk tersebut. Dengan begitu, risiko produk berlebih atau kurang dapat diminimalisir.
Dengan mengidentifikasi produk yang kurang laku atau tidak perlu dibeli, bisnis dapat menghindari penyimpanan berlebih atas barang. Hal ini akan membantu menekan biaya operasional yang tidak perlu.
Bagi toko retail yang menjual barang sembako seperti minyak goreng, telur, dan produk lainnya, manajemen stok barang dapat membantu mengatur barang yang perlu dijual lebih dulu sebelum mendekati akhir masa pakai. Jadi, Sobat Folio bisa mengatur strategi pemasaran dengan lebih mudah, misalnya memberikan diskon atau bundling.
Selain memberikan diskon, ada beberapa strategi pemasaran yang dapat Anda lakukan, di antaranya membangun lokasi usaha di tempat strategis, memanfaatkan media sosial, dan memberikan rewards point ke pelanggan. Lebih lanjut tentang contoh strategi pemasaran, baca artikel ini, yuk: Cari Tahu Contoh Strategi Pemasaran yang Cocok untuk Bisnis.
Manajemen stok barang yang dikelola dengan baik juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan memiliki produk yang dibutuhkan, Sobat Folio dapat memastikan bahwa pelanggan tidak kecewa karena tidak menemukan barang yang mereka cari dan meminimalisir hilangnya peluang penjualan.
Bagi usaha yang memerlukan bahan baku untuk produksi, manajemen stok barang sangat penting untuk menjaga kelancaran proses produksi. Jika stok bahan baku tidak dikelola dengan baik, maka dapat terjadi kekurangan yang akan menghambat produksi dan mengakibatkan penundaan dalam pengiriman barang kepada pelanggan.
Bagi pebisnis baru, melakukan manajemen stok barang bisa menjadi hal yang kompleks. Agar lebih mudah, coba ikuti cara berikut ini.
Pertama, kelompokkan barang berdasarkan kriteria dan karakteristik tertentu, seperti jenis, ukuran, maupun kode untuk memudahkan pencatatan dan pelacakan. Dengan pengelompokan yang teratur, proses pemantauan, penyimpanan, dan pengambilan barang menjadi lebih mudah dan efisien.
Selain itu, mengelompokkan barang dapat mengurangi biaya operasional perusahaan dan meminimalisir kerusakan dan kehilangan barang. Pencatatan yang akurat juga dapat mengidentifikasi dengan cepat barang yang harus dipesan ulang, dan barang yang kurang laku.
Sobat Folio juga dapat mengotomatiskan proses manajemen inventaris melalui integrasi pemindaian barcode dengan software inventaris barang. Caranya dengan memberi kode unik yang dapat dipindai dan disimpan ke dalam sistem tersebut.
Menggunakan barcode, Sobat Folio dapat merekam barang masuk dan keluar dengan cepat dan akurat, membantu stock opname, dan memperkirakan kebutuhan barang. Hal ini juga membantu mengurangi kesalahan manual dalam pencatatan dan memudahkan untuk mengakses informasi terkait stok secara real-time.
Terdapat beberapa aplikasi yang terintegrasi dengan alat barcode, salah satunya Folio POS. Melalui software kasir Folio, pemilik bisnis dapat membuat dan mencetak label barcode untuk melabeli produk.
Lebih lanjut, software ini juga dapat mencetak label rak yang digunakan untuk menempel info produk pada rak barang. Untuk info lebih lanjut mengenai aplikasi kasir barcode Folio, baca artikel ini, yuk: Aplikasi Kasir Scan Barcode Agar Mempercepat Transaksi.
FIFO (First In, First Out) dan LIFO (Last In, First Out) menjadi metode yang sering yang digunakan dalam manajemen stok barang untuk mengelola urutan penjualan. Berikut ini penjelasan setiap metode:
Apabila ingin lebih memahami tentang metode FIFO dan LIFO untuk menghitung nilai persediaan akhir barang, Sobat Folio bisa membaca artikel: Menghitung Persediaan Barang Dagang dengan FIFO, LIFO, dan Average.
Stock opname adalah kegiatan pengecekan stok fisik dan mencocokkannya dengan data dalam sistem manajemen stok. Biasanya, stock opname dilakukan secara berkala, seperti mingguan, bulanan, atau tahunan, tergantung kebutuhan dan kapasitas usaha.
Proses opname sangat penting untuk mendeteksi kemungkinan adanya kesalahan dalam pencatatan, termasuk barang rusak atau hilang. Dengan mengadakan stock opname secara teratur, manajemen stok menjadi lebih akurat dan transparan.
Dalam manajemen stok barang, menentukan safety stock juga tidak kalah penting. Metode ini membantu bisnis terhindar dari produk kurang yang berakibat pada terganggunya proses produksi atau penjualan.
Safety stock berfungsi sebagai pasokan cadangan untuk memastikan operasional bisnis lancar meski terdapat fluktuasi permintaan atau gangguan pada rantai pasokan.
Safety stock ditentukan berdasarkan beberapa aspek, di antaranya permintaan pelanggan dan waktu yang diperlukan untuk pemesanan barang atau load time.
Memanfaatkan sistem inventory membantu Sobat Folio dalam mengelola stok barang, terutama untuk barang dengan volume besar. Dengan sistem ini, Sobat Folio tidak lagi perlu menggunakan Excel.
Sebab, perangkat lunak ini membantu dalam pelacakan stok secara otomatis, termasuk pemesanan barang baru, menghitung stok cadangan, dan pelaporan stok secara langsung. Tidak cuma itu, sistem ini juga terintegrasi dengan bagian lainnya, termasuk transaksi penjualan, pembelian, dan keuangan. Hal ini menjadikan manajemen stok semakin cepat dan akurat.
Manajemen stok barang yang terstruktur akan menjaga keseimbangan operasional bisnis. Untuk mempelajari bagaimana tips mengatasi barang agar tidak habis, simak artikel ini: Cara Mengatasi Stok Barang Agar Tidak Kehabisan.
Agar proses manajemen stok lebih mudah, Sobat Folio bisa memanfaatkan aplikasi kasir pos Folio POS. Tidak hanya bantu manajemen stok barang, Folio POS juga memastikan operasional bisnis Sobat Folio menjadi lebih efisien melalui berbagai fitur. Cek lebih lanjut di: Daftar Fitur Program Kasir Foliopos yang mudah Bagi Bisnis.
Folio POS juga cocok untuk berbagai jenis bisnis, mulai dari ritel, toko, grosir, restoran, kafe, hingga bisnis layanan seperti car wash, salon, dan bengkel. Kapan lagi bisnis cuan karena operasional lancar, kan? Yuk, coba sekarang!