Gampang Cuan! Cara Memulai Bisnis Frozen Food yang Praktis dan Menjanjikan

16 Desember 2025
cara-memulai-bisnis-frozen-food
Bisnis frozen food beberapa waktu terakhir makin sering dilirik, dan alasannya cukup masuk akal. Banyak orang ingin makan enak tanpa harus repot masak dari awal, apalagi di tengah aktivitas harian yang padat. Frozen food hadir sebagai solusi praktis, tinggal simpan, panaskan, goreng atau kukus, lalu sajikan. 

Kebiasaan ini membuat permintaan akan makanan beku cenderung stabil, bahkan terus bertambah. Dari sisi pelaku usaha, bisnis frozen food juga relatif fleksibel. Bisa dimulai dari rumah, skalanya bisa kecil, dan modalnya tidak harus besar di awal. Selama produk dijaga kualitasnya dan pengelolaannya rapi, usaha ini bisa tumbuh perlahan tapi konsisten. 

Kenapa Bisnis Frozen Food Layak Dicoba?

Bisnis Frozen food bukan sekadar tren sesaat. Sektor usaha ini sudah menjadi bagian dari rutinitas banyak orang, terutama di wilayah perkotaan. Kesibukan membuat masyarakat mencari makanan yang praktis, tahan lama, dan mudah disajikan. Beberapa alasan yang membuat usaha frozen food cukup menjanjikan antara lain:
  • Cocok dengan gaya hidup sekarang. Banyak orang butuh makanan cepat saji yang tetap bisa disimpan untuk beberapa hari atau minggu.
  • Risiko produk terbuang lebih kecil. Karena dibekukan, produk frozen food memiliki masa simpan lebih panjang dibanding makanan segar.
  • Modal bisa disesuaikan. Usaha bisa dimulai dari sedikit varian produk, lalu ditambah seiring meningkatnya permintaan.
  • Target pasarnya luas. Anak kos, pekerja kantoran, keluarga muda, hingga ibu rumah tangga, semuanya bisa jadi pelanggan.
Dengan karakter ini, usaha frozen food cukup ramah untuk pemula yang ingin memulai bisnis tanpa tekanan besar di awal.

Langkah Awal Memulai Usaha Frozen Food

Meski terlihat sederhana, memulai bisnis frozen food tetap perlu rencana. Tujuannya bukan supaya ribet, tetapi agar bisnis berjalan lebih rapi sejak awal. Berikut beberapa langkah yang bisa kamu jadikan panduan.

1. Tentukan Produk dan Sumbernya

Langkah pertama adalah menentukan produk apa yang ingin kamu jual. Secara umum, ada dua pilihan: memproduksi sendiri atau menjadi reseller produk pabrikan.

Jika kamu memilih produksi sendiri, pilih produk yang prosesnya tidak terlalu rumit dan sudah familiar di pasaran. Contohnya risoles, nugget homemade, bakso, atau dimsum. Fokuslah pada rasa yang konsisten dan kebersihan proses produksi.

Kalau lebih memilih menjadi reseller, pastikan supplier yang kamu pilih bisa diandalkan. Jangan hanya melihat harga, tapi perhatikan kualitas produk dan ketepatan pengiriman. Supplier yang stabil akan sangat membantu kelancaran usaha. Hal sederhana yang bisa kamu cek dari supplier:
  • Harga relatif stabil
  • Kualitas produk konsisten
  • Pengiriman tepat waktu
  • Reputasi baik di pasaran

2. Siapkan Peralatan Secukupnya

Kamu tidak perlu langsung beli peralatan lengkap. Sesuaikan dengan skala usaha yang ingin kamu jalankan. Freezer adalah peralatan utama yang wajib ada untuk menyimpan produk agar tetap beku.

Pilih kapasitas freezer sesuai kebutuhan. Untuk tahap awal, freezer ukuran kecil atau sedang sudah cukup. Cool box juga bisa jadi tambahan untuk membantu pengiriman jarak dekat agar produk tetap aman.

Area kerja sebaiknya ditata rapi dan bersih. Pisahkan area produksi, pengemasan, dan penyimpanan agar proses lebih efisien dan higienis.

3. Hitung Modal dan Harga Jual dengan Tenang

Perhitungan modal sering dianggap sepele, padahal ini penting agar bisnis tidak jalan tanpa arah. Catat semua biaya, mulai dari bahan baku, kemasan, listrik, hingga ongkos kirim. Dari sini, kamu bisa menentukan harga jual yang masuk akal.

Bandingkan harga dengan produk sejenis di pasaran agar tetap kompetitif. Jangan terlalu murah karena bisa menggerus keuntungan, tapi juga jangan terlalu tinggi jika belum punya nilai pembeda yang kuat.

Untuk menarik pembeli, kamu bisa mencoba strategi bundling atau paket hemat. Cara ini sering efektif menaikkan nilai transaksi tanpa harus banyak menurunkan harga.

4. Manfaatkan Penjualan Online

Bisnis frozen food cukup ideal dipasarkan secara online. Media sosial seperti Instagram dan TikTok bisa dimanfaatkan untuk menampilkan produk secara visual. Kontennya tidak harus rumit, foto produk, video singkat proses produksi, atau cara penyajian sudah cukup menarik.

WhatsApp juga bisa dijadikan kanal pemesanan langsung. Fitur katalog memudahkan pelanggan melihat produk dan harga. Jika ingin memperluas jangkauan, marketplace bisa menjadi pilihan tambahan. Yang penting, komunikasinya jelas dan responnya cepat.

5. Jalankan Promo Secara Sederhana tapi Konsisten

Promo bisa membantu menarik pembeli di awal usaha. Kamu bisa menawarkan diskon pembelian pertama, bonus produk, atau paket bundling. Tidak perlu terlalu sering, yang penting konsisten dan relevan.

Selain promo harga, ceritakan juga proses bisnismu. Misalnya alasan memilih bahan tertentu atau bagaimana kamu menjaga kualitas produk. Cerita ini membuat brand terasa lebih dekat dan tidak kaku.

6. Catat Penjualan dan Stok Sejak Awal

Pencatatan sering jadi hal terakhir yang dipikirkan, padahal justru sangat penting. Dengan catatan yang rapi, kamu bisa tahu produk mana yang paling laku, kapan stok perlu ditambah, dan bagaimana kondisi arus kas.

Di awal, pencatatan manual masih bisa digunakan. Tapi saat transaksi mulai ramai, sistem digital akan sangat membantu. Aplikasi pencatatan otomatis memudahkan pengelolaan penjualan, stok, dan laporan dalam satu tempat. Salah satu aplikasi yang bisa kamu pertimbangkan untuk kebutuhan ini adalah Folio.

Menjalankan Usaha Frozen Food dengan Lebih Terkontrol

Bisnis frozen food bisa menjadi pilihan yang realistis untuk memulai bisnis ritel rumahan. Produknya tahan lama, pasarnya luas, dan skalanya bisa disesuaikan dengan kemampuan. Selama kamu konsisten menjaga kualitas dan pengelolaannya rapi, bisnis ini bisa tumbuh perlahan tapi stabil.

Agar operasional lebih terkontrol, pencatatan dan manajemen penjualan tidak boleh diabaikan. Di sinilah sistem kasir retail digital berperan. Dengan Folio, kamu bisa mencatat penjualan, mengelola stok, dan memantau laporan bisnis dalam satu sistem yang praktis. Yuk, coba gratis Folio!
Whatsapp Sales Whatsapp Support 1 Whatsapp Support 2 Telephone Office