Indonesia mendapat julukan Negara Agraris tentu bukan tanpa alasan, melainkan karena sebagian besar masyarakatnya menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Tidak heran, sektor ini menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Meski terlihat sepele, memulai usaha pertanian juga tidak boleh asal melakukannya.
Seperti jenis usaha lain, menjalankan usaha pada sektor pertanian tetap perlu strategi. Dengan begitu, bisnis tidak hanya mendatangkan keuntungan, tapi juga bisa tetap bertahan meski kompetisi semakin ketat. Mari kita bahas bersama-sama.
Bagi beberapa orang, sektor pertanian mungkin terasa ketinggalan zaman, atau hanya untuk mereka yang tinggal pada lingkungan pedesaan. Padahal, potensi usaha pada bidang satu ini masih sangat menjanjikan, mengingat pertanian menjadi bagian krusial dalam kehidupan.
Sebenarnya, memulai usaha di bidang pertanian tidak serumit yang Sobat Folio bayangkan. Sebagai langkah awal, berikut beberapa tip yang dapat Sobat Folio coba lakukan:
Tip pertama adalah menentukan jenis usaha pertanian. Ada banyak pilihan usaha di bidang pertanian yang dapat Sobat Folio coba, mulai dari budidaya tanaman pangan, hortikultura (sayuran, buah, tanaman hias), tanaman organik, tanaman hidroponik, hingga usaha olahan hasil pertanian.
Pilihlah jenis usaha yang sesuai dengan kemampuan dan potensi wilayah Sobat Folio. Misalnya, jika kondisi tanah pada daerah cenderung subur, maka budidaya sayuran organik bisa menjadi pilihan yang tepat. Atau, jika lahan terbatas, Sobat Folio bisa mencoba pertanian hidroponik yang kini makin populer.
Setelah menentukan jenis usaha, langkah berikutnya adalah memperkaya diri dengan ilmu pertanian. Meski saat ini banyak teknologi yang kian membantu, pemahaman dasar mengenai teknik bercocok tanam, pengelolaan hama, penggunaan pupuk, hingga pola tanam musiman tetap perlu Sobat Folio pelajari.
Metode atau sumber belajarnya juga bisa melalui berbagai cara. Misalnya, mengikuti pelatihan pertanian, membaca artikel, buku, bergabung dalam komunitas petani, atau mengikuti kursus online yang semakin populer beberapa waktu belakangan.
Tip memulai usaha di bidang pertanian selanjutnya adalah melakukan riset pasar serta kebutuhan modal. Langkah ini sangat krusial, sehingga tidak boleh Sobat Folio lewatkan. Ketahui apa saja produk pertanian yang sedang tinggi kebutuhannya, siapa saja pesaing utama, berapa harga jual produk, juga bagaimana tren permintaan pasar pada beberapa waktu mendatang.
Melalui riset pasar, Sobat Folio dapat mengetahui kondisi bisnis saat ini. Tidak cuma itu, riset juga membantu Sobat Folio melihat potensi perkembangan bisnis pada masa mendatang. Tidak boleh lupa, hitung pula kebutuhan modal, mulai dari pengelolaan lahan, pembelian bibit, alat produksi, juga biaya operasional lainnya.
Setelah riset pasar dan menentukan jenis usaha di bidang pertanian yang sesuai, Sobat Folio bisa mulai menyiapkan lahan. Pilihlah lahan dengan sistem irigasi yang baik, subur, serta berada dalam jangkauan pasar. Jika lahan terbatas, manfaatkan dengan budidaya tanaman hidroponik yang sedang populer.
Selain itu, siapkan juga peralatan yang Sobat Folio perlukan untuk operasional. Misalnya alat tanam, alat penyiraman, mesin pertanian, hingga tempat penyimpanan hasil panen.
Bagi sebagian orang, mengurus perizinan serta legalitas usaha menjadi hal yang cukup rumit dan menyita waktu. Padahal, perizinan tersebut penting untuk memastikan operasional bisnis lancar, serta mendapat pengakuan secara legal.
Perlu Sobat Folio pahami bahwa kebutuhan dokumen untuk mengurus perizinan usaha bisa sangat beragam, tergantung skala usaha dan lokasi. Tapi, umumnya meliputi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Nomor Induk Berusaha (NIB), dan Sertifikasi dari instansi pertanian setempat.
Dengan mengurus legalitas, Sobat Folio tidak hanya melindungi usaha dari masalah hukum, tetapi juga membuka peluang lebih luas untuk mendapatkan pendanaan dari bank.
Setiap jenis bisnis perlu strategi pemasaran yang tepat, tak terkecuali saat memulai usaha di bidang pertanian. Setelah mengetahui produk pilihan, pikirkan bagaimana cara memperkenalkannya kepada pasar. Sobat Folio dapat menjual hasil pertanian ke pasar tradisional, restoran, supermarket, atau bahkan langsung ke konsumen akhir melalui platform online.
Selain itu, tidak ada salahnya untuk memanfaatkan media sosial untuk membangun branding dan memperluas jangkauan pasar. Pertimbangan juga mengikuti bazar, pameran pertanian, atau menjalin kemitraan dengan pelaku usaha lain agar produk lebih cepat dikenal.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai apa saja strategi pemasaran dalam usaha, artikel Cari Tahu Contoh Strategi Pemasaran yang Cocok untuk Bisnis Sobat Folio dapat menjadi panduan.
Salah satu kesalahan yang sering terjadi pada usaha kecil adalah mengabaikan pencatatan keuangan dan operasional. Padahal, pencatatan yang baik sangat penting untuk memantau arus kas bisnis, menghitung keuntungan, mengelola stok, serta mengevaluasi perkembangan usaha.
Sejak awal, Sobat Folio harus membiasakan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran, baik besar maupun kecil. Manfaatkan buku sederhana baik itu penjualan atau pencatatan stok, maupun menggunakan aplikasi pencatatan keuangan.
Pencatatan yang rapi akan memudahkan Sobat Folio dalam membuat keputusan bisnis yang tepat, juga mengembangkan usaha pertanian ke jenjang yang lebih baik. Jika ingin mengetahui cara membuat buku stok barang dan contohnya, baca artikel Cara Membuat Buku Stok Barang dan Contohnya agar Mudah Dipantau.
Demikian tip memulai usaha di bidang pertanian yang dapat diperhatikan oleh pebisnis pemula. Agar operasional bisnis lebih optimal, Sobat Folio dapat menggunakan aplikasi kasir Folio POS. Melalui berbagai fitur yang tersedia, Sobat Folio menjadi lebih mudah dalam mengatur keuangan dan stok usaha.
Meski bisnis masih baru, aplikasi kasir dapat memastikan pengelolaan usaha layaknya profesional. Kalau Sobat Folio masih bingung tentang apa itu aplikasi kasir, artikel Apa yang Dimaksud dengan Software Kasir Online memberikan penjelasan mendetail. Jadi, jangan ragu untuk pakai aplikasi Folio POS, ya!